Archive for March 2016

ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA (Neraca Awal dan Ayat Jurnal)

Sunday, March 6, 2016
Posted by sekala niskala

Neraca Awal dan Ayat Jurnal


1. Neraca Awal

Penyusunan neraca awal dilakukan setelah melakukan inventarisasi kekayaan perusahaan yang berwujud maupun tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang, serta Passiva dan modal
Aktiva/ Kekayaan perusahaan dapat dibedakan/ dikelompokkan menjadi :

Aktiva lancar/ Current Assets,Uang tunai dan harta lainnya yang dapat segera ditukar dengan uang tunai (Contoh 3 jenis aktiva lancar)
-Kas/ Cash => Uang tunai dan surat berharga lainnya
-Piutang/ Account receivable => tagihan yang dimiliki perusahaan
-Persediaan barang/ Inventory => persediaan barang yang masih ada

Aktiva tetap/ Fixed Assets
-Tanah
-Gedung
-Peralatan kerja/ perlengkapan kerja
-Perlengkapan kantor (meja kursi, dll)
-Hak patent (aktiva tidak berwujud)
-Goodwill (aktiva tidak berwujud)

Pasiva/ Hutang 
Pasiva/ hutang adalah kewajiban perusahaan terhadap pihak lain yang harus dibayar.

Modal 
Modal = Total aktiva - Pasiva/ hutang

2. PEMBUATAN AYAT JURNAL

-Ayat jurnal sudah BAKU 
-Debet = Kredit
-Debet di sisi kiri dan Kredit menjorok kanan

AKTIVA (+) -- debet (D), PASIVA (+) -- kredit (K)

-Yg menambah kekayaan ----- D, yang menambah kewajiban/hutang -------K

-PENGEPOSAN atau PENGALOKASIAN --- debet

-Penggunaan atau pemakaian ---- kredit

Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi (Ergonomi 1)

Thursday, March 3, 2016
Posted by sekala niskala

ERGONOMI 1


A.    Defenisi Ergonomi

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk “fitting the JOB to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya”

B. Sejarah Ergonomi

Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku manusia. Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama.
Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan.
Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara produk dengan manusia.
Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric(Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin.
Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata perang.

C. Ruang Lingkup Ergonomi

Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik.
Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya. Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.
Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah pengenalan dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pekerja.

D. Tujuan dan Prinsip Ergonomi

Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan ilmu ergonomi. Tujuan-tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut (Tarwaka, 2004):
a.    Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
b.    Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
c.    Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah. Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di tempat kerja. Menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu sebagai berikut:
a. Bekerja dalam posisi atau postur normal.
b. Mengurangi beban berlebihan.
c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
e. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
f. Minimalisasi gerakan statis.
g. Minimalisasikan titik beban.
h. Mencakup jarak ruang.
i. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
j. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja.
k. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti.
l. Mengurangi stres.

E. Bidang Studi Ergonomi

Beberapa bidang studi yang dipelajari dalam ergonomi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kerja. Menurut Asosiasi Internasional Ergonomi terdapat tiga bidang studi dalam ergonomi. Penjelasan dari ketiga bidang studi tersebut adalah sebagai berikut (http://sobatbaru.blogspot.com/ 2010/03/pengertian-ergonomi.html, 2011):
a.    Ergonomi fisik: berkaitan dengan anatomi manusia dan beberapa karakteristik antropometrik, fisiologis, dan bio mekanik yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
b.    Ergonomi kognitif: berkaitan dengan proses mental, seperti persepsi, memori, penalaran, dan respon motorik, karena mereka mempengaruhi interaksi antara manusia dan elemen lain dari sistem. Topik yang relevan meliputi beban kerja mental, pengambilan keputusan, kinerja terampil, interaksi manusia-komputer, kehandalan manusia, stress kerja, dan pelatihan yang berhubungan dengan manusia-sistem dan desain interaksi manusia komputer.
c.    Ergonomi organisasi: berkaitan dengan optimalisasi sistem teknis sosial, termasuk struktur organisasi, kebijakan, dan proses. Topik yang relevan meliputi komunikasi, awak manajemen sumber daya, karya desain, kerja tim, koperasi kerja, program kerja baru, dan manajemen mutu.
Pengelompokkan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap dikelompokkan oleh Dr. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (1979). Berikut ini adalah penjelasan dari bidang-bidang kajian tersebut.
a.    Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi manusia yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dan bidang kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja yang dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.
b.    Antropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga sesuai dengan pemakainya.
c.    Biomekanika yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan, misalnya keterlibatan otot manusia dalam bekerja dan sebagainya.
d.    Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya dengan masalah penginderaan manusia, baik indera penglihatan, penciuman, perasa dan sebagainya.
e.    Psikologi kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan dengan efek psikologis dari suatu pekerjaan terhadap pekerjanya, misalnya terjadinya stres dan lain sebagainya.
Pada prakteknya, dalam mengevaluasi suatu sistem kerja secara ergonomi, kelima bidang kajian tersebut digunakan secara sinergis sehingga didapatkan suatu solusi yang optimal, sehingga seluruh bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem terintegrasi yang semata-mata ditujukan untuk perbaikan kondisi manusia pekerjanya.

F. Penerapan Ergonomi

Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat kerja, dan cara mengangkat beban (http://www.depkes.go.id/downloads/ Ergonomi.PDF, 2011).
   a. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
   c. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
  d. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
1. Menjinjing Beban
      Beban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILO sebagai berikut:
- Laki-laki dewasa 40 kg
- Wanita dewasa 15-20 kg
- Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg
- Wanita (16-18 th) 12-15 kg
2. Organisasi Kerja
Pekerjaan harus diatur dengan berbagai cara:
       - Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun
       - Frekuensi pergerakan diminimalisasi
       - Jarak mengangkat beban dikurangi
       - Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan         
          mengangkat tidak Terlalu tinggi.
       - Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.
3. Metode Mengangkat Beban
      Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik    
      Dari Pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua   
       prinsip:
       - Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung
       - Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat
         badan.
        Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :
- Posisi kaki yang benar
- Punggung kuat dan kekar
- Posisi lengan dekat dengan tubuh
- Mengangkat dengan benar
- Menggunakan berat badan

4. Supervisi Medis
 Semua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.
- Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan bebankerjanya.
- Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan  pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan.
- Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.

Download PPT : Ergonomi 1

Pengetahuan Lingkungan Industri(Pengetahuan Lingkungan Hidup)

Wednesday, March 2, 2016
Posted by sekala niskala

PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP


1. Pengertian Lingkungan

Lingkungan Hidup adalah semua faktor exsternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme.(Larry L.Wolf)

Prof. Otto Soemarwoto seorangahli lingkungan mendefinisikan: Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehiidupan kita.

Prof. St Munadjat Danusaputro Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

Menurut UULH No.4/1984
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilaku yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

2. Bagian Lingkungan Hidup

->Lingkungan Hidup Terdiri Dari 
  • Sumber daya manusia 
  • Sumber daya alam hayati
  • Sumber daya alam non hayati
  • Sumber daya buatan
->Lingkungan Biotik : lingkungan biologis yang meliputi seluruh organisme yang mempengaruhi kehidupan individu, populasi atau spesies.

->Lingkungan Abiotik : komponen tidak hiduup suatu ekosistem, faktor fisik dan kemistri(kimia) dari lingkungan. 

3. Pengertian Istilah

     a. Ilmu lingkungan : ilmu yang mempelajari kumpulan atau sejumlah kondisi eksternal            (Miller,1986), (fisik, kemis, dan biologis) (Lincoln,1985) atau totalitas faktor edafik, 
           klimatik dan biotik (Lincoln,1985) yang mempengaruhi kehidupan individu organisme 
           atau populasi.
     b. Ilmu Lingkungan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti Ilmu                                        Pengetahuan Alam, Ilmu-Ilmu Sosial, Ilmu Ekonomi, Ilmu Teknik, Ilmu Hukum, Ilmu
           Kesehatan, Ilmu Pertanian, dll
     c. Faktor Edafik : Sifat fisik, kemis dan biologis tanah atau substratum yang mempengaruhi                                           asosiasi biota, meliputi tekstur, struktur, kesuburan tanah, air, PH, temperatur.
     d. Faktor Klimatik : Sejumlah aspek kondisi cuaca yang mempengaruhi biota suatu area,                                                   meliputi cahaya matahari,(kualitas,intensitas dan durasi), temperatur udara,                                       kelembaban udara, angin, curah hujan dan interaksi antar faktor tersebut.
     e. Faktor Biotik : Faktor lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas organisme, meliputi hama,                                      penyebab penyakit, gulma dan parasit lain.
     f. Habitat : Tempat organisme atau komunitas organisme hidup, tumbuh dan berkembang secara                            alami.
     g. Lingkungan : adalah sekeliling tempat beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya                                        alam, flora, fauna,manusia, dan keterkaitannya.
     h. Industri : suatu usaha membuat atau memproduksi barang-barang atau jasa
     i. Lingkungan industri : dapat kita definisikan sebagai keadaan sekeliling tempat suatu industri                                              beroperasi termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora,                                                        fauna,manusia, dan keterkaitannya.
4.EKOLOGI
           Secara harfiah Ekologi berarti ilmu yang tentang makhluk hidup dalam rumahnya aatau dapat      pula diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup.


  • Ekologi Industri : suatu sistem yang digunakan untuk mengelola aliran energi atau material sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit polusi
  • Tujuan : Untuk mengorganisasikan sistem industri sehingga diperoleh suatu jenis operasi yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
5. KONSEP DASAR EKOLOGI


  1. Hukum Materi (Hukum Termodinamika I & II)
            Hukum Termodinamika I (Hukum Konversi Energi) : Menyatakkan bahwa jumlah   
            energi dalam alam semesta adalah konstan, atau energi dapat diubah dari satu bentuk 
            ke bentuk yang lain,tetapi tidak dapat di ciptakan atau dimusnahkan. Hukum 
            Termodinamika II (Hukum Degradasi Energi) : Menyatakan bahhwa tidak ada sistem 
            pengubah energi yang benar-benar sempurna.

       2. Struktur Ekosistem                                                                                                              
            Terdiri atas Matahari sebagai sumber energi utama, komponen ekosistem, biota dan 
            ekosfer

       3.  Fungsi Ekosistem                                                                                                                 
             Meliputi : Arus energi - rantai makanan dan jaring-jaring makanan-siklus nitrogen, 
             siklus fosfor, siklus air, interaksi antar spesies.
       4.  Perubahan Ekosistem                                                                                                            
             Meliputi : Suksesi & Stabilitas, Suksesi adalah rentetan perubahan komunitas pada
             suatu area, mulai kosong sampai tercapainya keseimbangan(stabil)

         Download word : Pengetahuan Lingkungan Hidup


Metode North West Corner

       Secara umum, metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan transportasi dengan cara pengalokasian yang dimulai dari kotak paling kiri atasyaitu pengalokasian sebanyak mungkin selama tidak melanggar batasan yang ada,yaitu sejumlah persediaan dan permintaannya. Pengalokasian dilakukan menurun kebawah setelah itu ke kolom berikutnya di kanan sampai terpenuhi seluruh persediaan dan permintaannya.Langkah-langkah penggunaan metode least cost adalah sebagai berikut:
1.Bentuk tabel transportasi dengan memasukkan data yang diperoleh dari persoalan yang ada, seperti pada pengisian kotak-kotak kecil dengan biaya transport dan dilengkapi dengan total komoditas (permintaan dan persediaan).Baris memuat pabrik dan kolom memuat proyek yang dikerjakan.
2.Menentukan solusi awal yang fisibel
   a.Pengerjaan dimulai dari proyek pertama.
   b.Isi cell pojok kiri atas dengan nilai terkecil antara permintaan dan persediaan yang bersesuaian           dengan letak cell tersebut (baris dan kolom dimana cell terletak).
   c.Kekurangan permintaan proyek akan dipenuhi oleh cell yang berada tepat di bawah cell pada               langkah 2b dengan mempertimbangkan persediaan yang ada.
   d.Jika permintaan pada proyek pertama telah dipenuhi, lanjutkan dengan proyek berikutnya.
      Pengerjaan dimulai dari cell yang terletak sebaris dengan cell pada langkah 2c.
   e.Ulangi langkah 2c dan 2d hingga permintaan setiap proyek terpenuhi.
   f.Cell yang memuat nilai angka-angka pada langkah 2b hingga 2e dinamakan basis cell dan selain         itu dinamakan non-basis cell. Penentuan banyaknya basis cell yang dibuat dinyatakan sebagai             berikut :
      Banyaknya basis cell = jumlah tempat asal (banyaknya pabrik) + jumlah tempat tujuan                                                              (banyaknya proyek) - 1
   g.Hitung jumlah biaya transpor yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produk yang didistribusikan         dan ongkos transportasi
3.Melakukan perbaikan dari solusi awalPada langkah ini, dilakukan evalusi pada tiap non-basis cell,      yaitu :a.Membuat jalan lurus (path) tertutup yang dimulai dari suatu non-basis cell yang telah                           dipilih menuju basis cell – basis cell yang terkait dengannya (terletak sebaris atau sekolom)                 dan diakhiri di non-basis cell yang dipilih tersebut.Path yang dimaksud digambarkan                           sebagai berikut :
           b.Memberi tanda positif dan negatif untuk tiap cell pada path secara bergantian yang dimulai                 dari tanda positif untuk non-basis cell (+, – , +, –  ,dst). Pemberian tanda ini dapat dilakukan               searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
           c.Pada tiap cell yang telah ditandai (positif dan negatif), lakukan penjumlahan biaya transpor                 dengan mengikuti tanda yang telah diberikan.Ini adalah nilai dari non-basis cell 
           d.Lakukan langkah 3a sampai 3c hingga seluruh non-basis cell telah memiliki jumlah biaya                   transpornya masing-masing
           e.Pilih non-basis cell yang jumlah biaya transpornya bernilai negatif terbesar. Pengolahan                      dilakukan pada path yang memuat non-basis cell tersebut.
           f.Memilih cell yang bernilai negatif terkecil dari path(sesuai dengan tanda positif dan negatif                yang telah diberikan sebelumnya)
           g.Mengubah nilai dari tiap cell pada path dengan cara menjumlahkan nilai cell dengan nilai                     pada langkah 3f (mengurangkan atau menambahkan,sesuai dengan tanda yang telah                             diberikan pada langkah sebelumnya)
           h.Bentuk tabel baru berdasarkan perubahan nilai dari tiap cell pada langkah 3g
           i.Hitung jumlah biaya transpor yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produk yang
             didistribusikan dan ongkos transportasi
4.Ulangi langkah 3
5.Jika pengulangan yang dilakukan pada langkah 3c tidak ada lagi non-basis cell yang memuat biaya    transpor negatif, maka langkah selanjutnya tidak  perlu dilakukan (prosedur telah selesai)
6.Solusi akhir adalah jumlah biaya transpor yang dihasilkan dari tabel terakhir  pada langkah 4

Welcome to My Blog

Total Pageviews

Popular Post

Blogger templates

Powered by Blogger.

- Copyright © TEKNIK INDUSTRI -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -