Archive for February 2016
Klasifikasi Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya diklasifikasi sebagai berikut;1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
(1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
(2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.
(3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu:
(1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
(2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu
(1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi.
(2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
(3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.
(4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu;
(1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
(2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
Biaya Pemasaran
Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.Menurut Hansen & Mowen (2001:47), Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan.
Menurut Henry Simamora (2002:37), Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.
Penggolongan Biaya Pemasaran
Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu:(1). Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya; biaya gaji dan wiraniaga, komisi penjualan, advertensi dan promosi.
(2). Order Filling Cost (Biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli/konsumen. Contohnya; biaya pergudangan, biaya pengangkutan dan biaya penagihan. Penggolongan Biaya
Terdapat lima cara penggolongan biaya, menurut Mulyadi (1990, hal. 10), yaitu penggolongan biaya menurut:
a) Obyek pengeluaran.
Dalam penggolongan ini, nama obyek pengelaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut "biaya bahan bakar".
b) Fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi, yaitu fungsi produksi fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:
1) Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian- bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubugan dengan proses produksi.
2) Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).
3) Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya gaji karyawan, bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat.
Jumlah biaya pemasaran bisya administrasi dan umum sering pula disebut istilah biaya komersial (commercial expense)
c) Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:
1) Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct departemen cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam Departemen Pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut.
2) Biaya tak langsung (indirect cost)
Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Contohnya biaya yang terjadi di Pembangkit Tenaga Listrik (biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk penerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan equipment yang pemakai listrik).
d) Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi:
1) Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
2) Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3) Biaya semitetap. Biaya semitetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang kostan pada volume produksi tertentu.
4) Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Contohnya adalah gaji direktur produksi.
e) Jangka waktu manfaatnya.
Biaya dapat dibagi menjadi dua pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan.
1) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya satu tahun). Pengeluaran modal ini pada saat terjadi dibebankan sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi. diamortisasi atau dideplesi.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Penggolongan biaya adalah penggolongan proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting. Menurut Supriono (1993, hal. 32), penggolongan biaya terbagi menjadi 6 (enam), yaitu:
a) Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan aktivitas perusahaan (Cost Classified Accounting to the Function of Business Activity). Fungsi pokok dan kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan ke dalam:
1) Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan produk selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan
pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan
sampai dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan.
3) Fungsi administrasi dan urnum, adalah fungsi yang berhubungan dengan
kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna.
4) Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.
Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi:
1) Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi digolongkan ke dalam: (a) Biaya bahan baku; (b) Biaya tenaga kerja langsung; (c) Biaya overhead pabrik.
2) Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpuian pihutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya untuk melaksanakan: (a) fungsi penjualan; (b) fungsi penggudangan produk selesai; (c) fungsi pengepakan dan pengiriman; (d) fungsi advertensi: (e) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan pihutang; (6) fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.
3) Biaya administrasi dan umum. yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum.
4) Biaya keuangan, adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan
fungsi keuangan, misalnya: biaya bunga.
b) Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan penggolongan pengeluaran adalah sebagai berikut:
1) Pengeluaran modal (Capital Expenditure). Adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
2) Pengeluaran penghasilan (Revenues Expenditures). Adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi.
c) Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan atau volume
1. Biaya tetap (h'txed Coat). Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
2. Biaya variabel (variable cost). Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.
b. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.
3). Biiaya semi variabel (Semi variable cost). Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan
volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.
b. Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.
d) Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai.
Biaya dibagi menjadi:
1) Biaya langsung (Direct cost). Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.
2) Biaya tidak langsung (Indirect cost). Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tettentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.
Tujuan penggolongan pabrik ke dalam departemen-departemen, disebut departemenisasi, adalah:
1) Untuk ketelitian pembebanan harga pokok.
2) Untuk pengendalian biaya.
e) Penggolongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya
Untuk pengendalian biaya informasi biaya yang ditujukan kepada menejemen dikelompokkan ke dalam:
1) Biaya terkendalikan (Controllable cost). Biaya terkendalikan adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
2) Biaya tidak terkendalikan (Uncontrollable cost). Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/pejabat tertentu berdasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu.
f) Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh menejemen data biaya dikelompokkan ke dalam;
1) Biaya relevan. Adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
2) Biaya tidak relevan (irrelevant cost). Biava tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Mas'ud (1996, hal 80), biaya dibagi menjadi lima bagian yaitu:
a) Klasifikasi biaya bendasarkan tingkah laku.
Biaya diklasifikasikan berdasar tingkah laku biaya dalam hubungannya dengan volume produksi/penjualan maka biaya dikelompokkan ke dalam tiga jenis biaya yaitu:
1) Biaya variabel. Biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan
kuantitas yang diproduksi naik (berubah) sebesar perubahan kuantitas
dikalikan biaya variabel per satuan dan sebaliknya apabila turun. Contoh biaya
ini adalah bahan baku (direct material).
2) Biaya tetap. Biaya yang jumlah nilainya akan tetap walaupun jumlah yang diproduksi/dijual berubah-ubah dalam kepasitas normal. Contoh biaya sewa gedung untuk pabrik yang dibayar tahunan.
3) Biaya semi variabel. Jenis biaya ini jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diprodusir tctapi perubahannya tidak proporsional. Contoh biaya pengawas dengan insentif sesuai dengan kapasitas produksi.
b) Klasifikasi berdasarkan pertanggungjawaban.
Biaya dalam hubungannya dengan pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1) Biaya terkendali (controlable cost). Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya (misalnya departemen atau bagian) dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkannya. Sebagai contoh adalah biaya iklan untuk menjual produk, merupakan tanggung jawab bagian penjualan atau manajer penjualan, dan biaya iklan ini adalah biaya terkendali buat departemen penjualan.
2) Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost). Adalah biaya tidak bisa dibebankan tanggung jawab pengeluarannya oleh seorang manajer pusat biaya. Biaya penyusutan mesin misalnya, tidak bisa dipengaruhi dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya.
c) Klasifikasi biaya berdasar obyek.
Berdasarkan obyeknya, biaya ini dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
1) Biaya langsung (direct cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan di mana biaya tersebut bisa langsung dihubungkan dengan obyek yang dibiayai atau dibebani
2) Biaya tak langsung (indirect cost). Adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek.
d) Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk
Biaya produksi/biaya pabrik merupakan biaya yang dipakai untuk menilai persediaan yang dicantumkan dalam laporan keuangan, dan jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain, dan kegiatan produksi selalu terjadi berulang-ulang dalam pola yang sama secara rutin, dibanding jenis kegiatan seperti litbang, distribusi dan sebagainya.
1) Biaya bahan dasar (material). Dalam arti luas adalah elemen yang digunakan sebagai dasar pembuatan barang jadi, tetapi ada kemungkinan barang jadi dari produk suatu perusahaan merupakan material dari perusahaan lain. Untuk tujuan akuntansi bahan dasar dipisahkan ke dalam dua kategori yaitu:
a. Bahan dasar langsung, yaitu bahan yang menjadi bagian menyeluruh dari
produk jadi.
b. Bahan dasar tak langsung, yaitu merupakan bahan dasar (material) yang
digunakan untuk membuat produk, tetapi jumlahnya sangat kecil, dan
bukan merupakan bagian menyeluruh dari produk jadi.
2) Biaya tenaga kerja (labor). Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan bahan dasar sampai menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang langsung menangani pembuatan (proses) dan bahan dasar sampai menjadi barang jadi dan sebaliknya, tenaga kerja tak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang menyumbangkan jasanya untuk pembuatan bahan dasar menjadi barang jadi tetapi tidak langsung menangani pembuatannya misalnya gaji pengawas yang mengawasi para pekerja yang menangani langsung pembuatan kursi tersebut.
3) Biaya overhead pabrik (Factory overhead). Dalam artian ini, biaya overhead pabrik termasuk biaya bahan dasar tak langsung dan biaya tenaga kerja tak tak langsung. Pemisahan langsung dan tak langsung biaya dalam konteks yang merupakan pemisahan biaya umum tetapi dalam konteks yang lain berbeda, selain itu pemisahan langsung dan tak langsungnya biaya juga dipengaruhi oleh metoda pengumpulan biaya.
e) Klasifikasi biaya berdasar fungsi operasi non produksi
Biaya non manufaktur dikelompokkan berdasarkan fungsinya yaitu:
1) Biaya distribusi, biaya yang dikelompokkan dalam biaya distribusi berlain-lainan pada berbagai jenis perusahaan tetapi pada umumnya biaya distribusi mempunyai dua pengertian.
a. Pengertian sempit yaitu biaya untuk menyebar (memasarkan) barang
pada konsumen atau sering disebut biaya pemasaran (marketing expense).
b. Pengertian luas biaya yaitu biaya yang dikeluarkan dari mulai barang
selesai dibuat sampai ke tangan konsumen, di mana yang termasuk jenis
biaya ini meliputi biaya penjualan, biaya pengiriman. advertensi, gaji
salesman dan sebagainya.
2) Biaya administrasi (administrative expense), kelompok biaya administrasi pada
umumnya disatukan dengan biaya umum dengan nama biaya administrasi dan
umum (termasuk biaya-biaya unluk mengelola administrasi perusahaan, biaya
bagian akuntansi, dan sebagainya).
3) Biaya riset dan pengembangan (research and development costs), seluruh biaya
untuk penyelidikan dan pengembangan yang berkenaan dengan produk baru
atau penemuan-penemuan lainnya.
4) Biaya-biaya keuangan (financial costs), adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengeluaran; saham obligasi dan surat-surat berharga lainnya, termasuk penyebaran (penjualan) dari sural-surat berharga tersebut.
ARUS FISIK PRODUK
ARUS BIAYA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
LAPORAN KEUANGAN
Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangansebagai berikut:
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”
Selanjutnya menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa:
“Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuan
KASUS
Membuat Laporan Harga Pokok Produksi Dan Harga Pokok PenjualanDi bawah ini merupakan data-data dari PT SEMPURNA selama Bulan Januari 2015 :
Ø Persedian pada awal bulan januari 2015 adalah :
Persedian bahan baku Rp 5.300.000,-
Persediaan bahan dalam proses Rp 4.800.000,-
Persedian barang jadi Rp 2.000.000,-
· Persediaan akhir januari 2015 :
Persediaan bahan baku Rp 6.700.000,-
Persediaan barang dalam proses Rp 5.900.000,-
Persediaan barang jadi Rp 1.000.000,-
· Selama bulan januari 2015 telah terjadi transaksi sebagai berikut :
ü Pembelian bahan baku Rp 14.200.000,-
ü Sebagian bahan baku di kembalikan karena rusak Rp 2.400.000,-
ü Membayar gaji dan upah untuk bulan januari 2015 :
Upah tenaga kerja langsung Rp 6.700.000,-
Upah tenaga kerja tidak langsung Rp 2.750.000,-
· Membayar biaya-biaya Produksi yang menjadi beban bulan januari 2105:
Biaya listrik air dan telepon Rp 225.000,-
Biaya pemeliharaan gedung pabrik Rp 450.000,-
Biaya asuransi gedung pabrik Rp 350.000,-
Biaya lain-lain dipabrik Rp 175.000,-
· Biaya penyusutan gedung pabrik dan mesin-mesin pabrik yang menjadi beban bulan januari 2015 masing-masing Rp 375.000,- dan Rp 180.000,-
· Biaya periode bulan januari 2015 :
Biaya Gaji bagian penjualan Rp 1.000.000,-
Biaya Iklan Rp 50.000,-
Biaya pengangkutan Rp 50.000,-
· Biaya Administrasi dan Umum :
Biaya perlengkapan kantor Rp 500.000,-
Biaya asuransi bag.adm&umum Rp 200.000,-
Biaya listrik dan telepon bag.Umum Rp 155.000,-
Biaya penyusutan peralatan kantor Rp 100.000,-
Pendapatan bagian Penjualan Rp 5.000.000,-
Rektur penjualan Rp 500.000,-
Pajak PPh pasal 25 Rp 950.000,-
Download PPT : AEB 2
TURUNAN PARSIAL
A. Definisi, kegunaan, dan lambang
turunan Persial
a. Definisi Turunan Persial
Dalam matematika, turunan parsial sebuah fungsi matematika peubah banyak adalah turunannya terhadap
salah satu peubah (variabel) dengan peubah lainnya dipertahankan (konstan). Ini
dibedakan dengan turunan total, yang membolehkan semua variabelnya
untuk berubah. Misalkan f(x,y) adalah fungsi dua peubah x dan y.
1. Turunan parsial pertama dari f terhadap x (y dianggap konstan)
didefinisikan sebagai berikut
2.
Turunan parsial
pertama dari f terhadap y (x dianggap konstan) didefinisikan sebagai berikut
Contoh:
Tentukan fx dan fy
Jawab : fx(x,y)
= 3 x2 y
+ 4 y2
Fungsi dua peubah atau lebih
Fungsi dua peubah atau lebih dapat ditulis
dalam bentuk eksplisit atau implisit.
Jika fungsi dua peubah dinyatakan dalam bentuk eksplisit, maka secara
umum ditulis dalam bentuk z = F(x,y). Sebaliknya jika fungsi dituliskan dalam
bentuk implisit, secara umum ditulis
dalam bentuk F(x,y,z) = 0.
Contoh:
1.
z = 2x + y
4. xy + xz – yz = 0
Pada
contoh di atas, fungsi yang ditulis dalam bentuk eksplisit adalah pada contoh
1,2, dan 3. Sedangkan contoh 4, 5, 6, dan 7 adalah fungsi yang ditulis dalam
bentuk implisit. Semua fungsi dalam bentuk eksplisit dengan mudah dapat
dinyatakan dalam bentuk implisit. Akan tetapi tidak semua bentuk implisit dapat
dinyatakan dalam bentuk eksplisit.
Untuk
menggambar fungsi dua peubah dapat dengan membuat sumbu-sumbu koordinat, yaitu
sumbu x, sumbu y, dan sumbu z seperti gambar berikut:
Turunan Parsial Fungsi Dua dan Tiga Peubah
Misal
z = F(x,y) adalah fungsi dengan variable bebas x dan y. Karena x dan y variable
bebas maka terdapat beberapa kemungkinan yaitu:
- y
dianggap tetap, sedangkan x berubah-ubah.
- x dianggap tetap, sedangkan y berubah-ubah
- x dan y berubah bersama-sama sekaligus.
Pada kasus 1 dan 2 diatas
mengakibatkan fungsinya menjadi fungsi satu peubah, sehingga fungsi tersebut
dapat diturunkan dengan menggunakan definisi turunan pertama yang telah
dipelajari pada kalkulus diferensial.
Definisi
Misal z = F(x,y)
adalah fungsi dua peubah yang terdefinisi pada interval tertentu, turunan
parsial pertama z terhadap x dan y dinotasikan dengandan
didefinisikan oleh
Download PPT : Fungsi 2 Variabel
KUMPULAN MATERI FISIKA DASAR 2
Mata Kuliah Fisika Dasar 2 Berisi Kajian TENTANG Listrik, Magnet, Interaksi Listrik Dan magnet (Elektromagnetisme) .bagi Teman-teman Yang Membutuhkan materi bisa di download PADA Akhir Laman Penyanyi Dan Sudah tercantum pula beberapa contoh-contoh soal untuk review LEBIH Memahami materi Penyanyi.
Link Download:
SIMPLE BEAM
Balok (beam) adalah suatu batang struktural yang didesain untuk menahan gaya-gaya yang bekerja dalam arah transversal terhadap sumbunya. Jadi, berdasarkan pada arah bekerjanya beban yang diberikan, maka balok berbeda dari batang yang mengalami tarik dan batang yang mengalami puntiran. Pada batang yang mengalami tarik, maka bebannya diarahkan sepanjang sumbunya, dan pada batang yang mengalami puntiran maka vektor momen putarannya mengarah sepanjang sumbu batang. Sebaliknya, beban-beban pada sebuah balok diarahkan tegak lurus terhadap sumbunya.
Jenis-Jenis Balok
1. Balok berdasarkan tumpuan yang digunakan
2. Balok berdasarkan keseimbangan statis
• Statis Tertentu (Statically Determinate)
Gaya-gaya reaksi dianalisa dengan persamaan keseimbangan statis.
ΣF = 0 ΣM = 0
• Statis Tidak Tentu (Statically Indeterminate)
Gaya-gaya reaksi dianalisa dengan persamaan keseimbangan statis dan persamaan-persamaan tambahan yang berhubungan dengan perpindahan-perpindahan struktur.
Untuk materi yang lengkap silakan download di akhir laman ini.
Jenis-Jenis Balok
1. Balok berdasarkan tumpuan yang digunakan
2. Balok berdasarkan keseimbangan statis
• Statis Tertentu (Statically Determinate)
Gaya-gaya reaksi dianalisa dengan persamaan keseimbangan statis.
ΣF = 0 ΣM = 0
• Statis Tidak Tentu (Statically Indeterminate)
Gaya-gaya reaksi dianalisa dengan persamaan keseimbangan statis dan persamaan-persamaan tambahan yang berhubungan dengan perpindahan-perpindahan struktur.
Untuk materi yang lengkap silakan download di akhir laman ini.
Download: Mekanika Teknik 6-7
SOLUSI AWAL UNTUK MASALAH TRANSPORTASI
METODE TRANSPORTASI
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
Metode Transportasi dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis lain, seperti:
- Pembelanjaan modal (Capital Financing)
- Pengiklanan
- Alokasi dana untuk investasi
- Analisis lokasi
- Keseimbangan lini perakitan & perencanaan serta scheduling produksi
Metode yang digunakan untuk solusi awal:
a. North West Corner
b. Least Cost
c. Vogel’s Approximation Method (VAM)
d. Russell Approximation
Download full PPT : Pertemuan ke-1
Pertemuan Pertama
Terdapat beberapa pengertian operasional atau riset operasi menurut para ahli , diantaranya adalah
Morsedan Kimball, Riset Operasi adalah suatu metode ilmiah yang memungklinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang di tangani secara kuantitatif.
Churchman, Arkoff dan Arneff, Riset operasi merupakan aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatan ilmiah dalam mengahadapi masalah-masalah yang timbul dalam operasi perusahaan-perusahaan dengan tujuan menemukan pemecahan yang optimal.
Miller dan M.K. Star, Riset Operasi adalah peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari sehingga dapat dipecahkan secara optimal.
Selain defenisi para ahli, terdapat juga pengertian dari operasi riset menurut The Operations Research Society of Great Britain dan juga The Operations Research Society of America (ORSA).
The Operations Research Society of Great Britain, Penelitian operasional merupakan penerapan metode ilmiah bagi permasalahan yang kompleks yang muncul dalam penmgelolaan sistem-sistem yang besar terdiri dari manusia, mesin,bahan, dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan.pendekatannya adalah dengan mengembangkan model-model ilmiah dari sistem yang mencakup pengukuran atas faktor-faktor antara lain peluang dan resiko untuk memprediksikan dan membandingkan hasil-hasil dari berbagai alternatif dari keputusan, strategi, dan kontrol.Tujuannya adalah membantu manajemen untuk menentukan kebijakan dan tindakannya secara ilmiah.
The Operations Research Society of America (ORSA), Penelitian operasional berkaitan dengan penenyuan secara ilmiah bagaimana merancang dan mengoperasikan sistem manusia-mesin yang terbaik, yang biasanya dalam kondisi yang membutuhkan pengalokasian sumber daya yang terbatas.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum pengertian Penelitian Operasional berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang ooptimal dalam menyusun model dari sistem-sistem, baik dterministik maupun probabilistikyang berasal dari kehidupan nyata.
Download Full PPT : Penelitian Operasional Diskripsi
Link Terkait :
Pertemuan Ke-1 : Solusi Awal Untuk Masalah Transportasi
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Review Materi Mekanika Teknik Keseimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
Benda tegar adalah benda yang apabila dipengaruhi gaya-gaya tidak mengalami perubahan bentuk. Meskipun benda berotasi namun bentuknya tetap sehingga jarak antara partikel-partikelnya tetap.
Download : Mekanika Teknik 5
Link terkait :
MOMEN GAYA
Review Materi Mekanika Teknik Momen Gaya
Momen Gaya atau Torsi
Besar momen gaya
Secara matematis, besar momen gaya adalah hasil kali besar gaya (F) dengan lengan gaya (l).
Persamaan 2 digunakan untuk menghitung besar momen gaya.
Satuan internasional momen gaya atau torsi adalah Newton meter, disingkat N. m. Satuan internasional momen gaya sama dengan usaha dan energi, tetapi momen gaya bukan energi sehingga satuannya tidak perlu diganti dengan satuan Joule. Fisikawan sering menggunakan istilah Torsi sedangkan ahli teknik sering menggunakan istilah momen gaya.
Besar momen gaya
Secara matematis, besar momen gaya adalah hasil kali besar gaya (F) dengan lengan gaya (l).
Persamaan 2 digunakan untuk menghitung besar momen gaya.
Satuan internasional momen gaya atau torsi adalah Newton meter, disingkat N. m. Satuan internasional momen gaya sama dengan usaha dan energi, tetapi momen gaya bukan energi sehingga satuannya tidak perlu diganti dengan satuan Joule. Fisikawan sering menggunakan istilah Torsi sedangkan ahli teknik sering menggunakan istilah momen gaya.
Arah momen gaya
Momen gaya merupakan besaran vektor karenanya selain mempunyai besar, momen gaya juga mempunyai arah. Arah momen gaya diketahui dengan mudah menggunakan aturan tangan kanan. Putar keempat jari tangan kanan anda, sedangkan ibu jari tangan kanan ditegakkan. Arah putaran keempat jari tangan merupakan arah rotasi sedangkan arah yang ditunjukan oleh ibu jari merupakan arah momen gaya.
Jika arah momen gaya ke atas (searah sumbu y positif) atau ke kanan (searah sumbu x positif) maka momen gaya atau torsi bernilai positif. Sebaliknya jika arah momen gaya ke bawah (searah sumbu –y) atau ke kiri (searah sumbu –x) maka momen gaya bernilai negatif.
Dengan kata lain, jika arah rotasi benda searah dengan putaran jarum jam maka momen gaya bernilai negatif. Sebaliknya jika arah rotasi benda berlawanan dengan putaran jarum jam maka momen gaya bernilai positif.
Momen gaya merupakan besaran vektor karenanya selain mempunyai besar, momen gaya juga mempunyai arah. Arah momen gaya diketahui dengan mudah menggunakan aturan tangan kanan. Putar keempat jari tangan kanan anda, sedangkan ibu jari tangan kanan ditegakkan. Arah putaran keempat jari tangan merupakan arah rotasi sedangkan arah yang ditunjukan oleh ibu jari merupakan arah momen gaya.
Jika arah momen gaya ke atas (searah sumbu y positif) atau ke kanan (searah sumbu x positif) maka momen gaya atau torsi bernilai positif. Sebaliknya jika arah momen gaya ke bawah (searah sumbu –y) atau ke kiri (searah sumbu –x) maka momen gaya bernilai negatif.
Dengan kata lain, jika arah rotasi benda searah dengan putaran jarum jam maka momen gaya bernilai negatif. Sebaliknya jika arah rotasi benda berlawanan dengan putaran jarum jam maka momen gaya bernilai positif.
DOWNLOAD : Mekanika Teknik 4
Keseimbangan partikel
Tinjau Materi Mekanika Teknik Keseimbangan Partikel
Syarat kesetimbangan partikel adalah jika partikel terletak pada bidang XY dan gaya-gaya yang bekerja diuraikan dalam komponen sumbu X dan sumbu Y. Partikel merupakan ukuran benda terkecil, sehingga sering digambarkan sebagai titik. Akibatnya, jika ada gaya yang bekerja pada partikel, maka gaya tepat mengenai pada pusat massa benda. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi (menggeser). Gerak translasi merupakan gerak yang memenuhi hukum II Newton. Sehingga syarat kesetimbangan partikel dapat ditulis ΣFx = 0 dan ΣFy = 0.
Banyak persoalan yang berhubungan dengan keseimbangan partikel akibat pengaruh tiga buah gaya. Untuk menyelesaikannya, kita dapat menggunakan syarat keseimbangan. Secara sederhana kita juga dapat menggunakan aturan sinus dalam segitiga.
Jika partikel pada diatas dalam keadaan seimbang, maka berlaku persamaan F1 + F2 + F3 = 0. Berdasarkan aturan sinus dalam segitiga, diperoleh persamaan .
Kesetimbangan Partikel
Penyebab gerak sumbu benda adalah gaya, dimana semakin besar gaya, maka semakin besar pula percepatan yang dialami. Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi. Akibatnya, jika gaya bekerja pada partikel titik tangkap gaya berada tepat pada partikel-partikel tersebut. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi dan tidak mengalami gerak rotasi.
Resultan gaya sama dengan nol jika gaya sama besar, berlawanan arah dan garis kerjanya sama
Suatu partikel dikatakan dalam keadaan setimbang apabila resultan gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol.
ΣF = 0
Apabila partikel pada bidang xy, maka syarat kesetimbangan adalah resultan gaya pada komponen sumbu x dan sumbu y sama dengan nol.
ΣFx = 0
ΣFy = 0
Berdasarkan Hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka percepatan benda menjadi nol. Artinya, bahwa partikel dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Apabila partikel dalam keadaan diam disebut mengalami kesetimbangan statis, sedangkan jika bergerak dengan kecepatan tetap disebut kesetimbangan dinamis.
Resultan gaya sama dengan nol sehingga benda diam